Menyemai harapan di Pulau Harapan

Ismail dan kawan Jaringan Monitoring Kepulauan Seribu memanggul rangka besi di Pulau Harapan, DKI Jakarta. Mereka sibuk membuat rangkaian bangunan aneh dengan bentuk kubah, piramida, hingga pergola. Bangunan-bangunan aneh tersebut rupanya tidak diperuntukkan bagi manusia, tetapi bagi karang hidup  yang akan ditenggelamkan di laut. Rumah karang tersebut diharapkan dapat membantu memulihkan terumbu karang di kawasan Pulau Harapan, sekaligus menambah daftar tempat wisata baru di Kepulauan Seribu.

 

Ismail dan kawan Jaringan Monitoring Kepulauan Seribu adalah mitra binaan Yayasan TERANGI (Terumbu Karang Indonesia). Mereka tengah mempersiapkan perayaan Coral Day 2015 di Pulau Harapan yang akan dilaksanakan pada tanggal 16-17 Mei 2015 dan dikoordinasi oleh Yayasan TERANGI. Coral Day merupakan hari peringatan inisiatif perbaikan terumbu karang di Indonesia yang dilaksanakan oleh masyarakat. Tanggal 8 Mei didaulat sebagai Coral Day karena sejarah restorasi terumbu karang yang dimulai oleh nelayan Desa Les, Buleleng, Bali, pada tahun 2005, ketika diturunkan blok beton bertuliskan LES yang menandakan bersihnya desa Les dari penggunaan racun ikan dan mulainya kegiatan pemulihan terumbu karang. 

Pada 2015, Coral Day akan dilaksanakan di 6 lokasi, yaitu di Pulau Bangka (Sulawesi Utara) pada tanggal 9 Mei lalu, Pulau Harapan (DKI Jakarta) pada 16-17 Mei, Pulau Belitung (Bangka Belitung) di Juni 2015, Pulau Bokori (Sulawesi Tenggara) pada 8 Agustus 2015, Pulau Maratua (Kalimantan Timur) di 12-13 September, dan ditutup di Wakatobi (Sulawesi Tenggara) pada tanggal 5 September. Kegiatan maupun penyelenggara pada setiap lokasi berbeda-beda, tergantung kondisi lingkungan setempat. Benang merah dari kegiatan tersebut adalah adanya upaya perbaikan terumbu karang dengan menanam karang dengan meminta partisipasi dari wisatawan dan masyarakat setempat.

Penanaman karang mirip seperti melakukan stek pada tanaman, seperti singkong. Penanaman karang dapat digunakan untuk memperbaiki terumbu yang kondisinya rusak, atau untuk membuat tempat wisata baru. Pada tanggal 16-17 Mei nanti, Yayasan TERANGI mengajak wisatawan untuk bersenang-senang sambil menyelamatkan terumbu karang dalam bentuk kegiatan berupa: pentas boneka, aksi bersih pantai dan laut, penanaman karang dan pemasangan terumbu buatan, serta snorkeling dan penyelaman “discovery”. Kegiatan tersebut didukung oleh Jaringan Monitoring Kepulauan Seribu, Yayasan KEHATI, Korps Marinir TNI-AL, Papillon Media, AKKII, Suku Dinas Kelautan dan Pertanian Kepulauan Seribu, dan Balai Taman Nasional Kepulauan Seribu.

Kontak: Safran Yusri (Alamat email ini dilindungi dari robot spam. Anda memerlukan Javascript yang aktif untuk melihatnya.[at]terangi.or.id)

Cetak E-mail